Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Buku Dalih Pembunuhan Massal: Gerakan 30 September dan Kudeta Soeharto

Judul: Dalih Pembunuhan Massal: Gerakan 30 September dan Kudeta Soeharto
Penulis: John Roosa
Penerbit: Hasta Mitra, 2008
Tebal: 416 halaman
Kondisi: Stok lama (bagus)
Stok Kosong

Buku ini memang pernah dilarang terbit oleh Kejaksaan Agung pada tahun 2009, karena dianggap dapat mengganggu kepentingan umum, namun saat ini buku tersebut sudah boleh beredar karena adanya putusan Mahkamah Konstitusi yang telah membatalkan Undang-undang Nomor 4/PNPS/1963 yang memberikan kewenangan Kejaksaan Agung untuk melarang peredaran buku. Menurut Mahkamah Konstitusi, UU tersebut bertentangan dengan konstitusi karena pelarangan buku harus melalui proses peradilan.

Buku ini merupakan catatan paling detil dan dengan penelitian terbaik tentang kejadian-kejadian 1965 yang pernah ditulis. Siapa pun yang berniat memahami kejadian-kejadian yang masih menebar mendung di atas bumi Indonesia dan sedikit dipahami oleh sebagian besar masyarakat Indonesia akan memperoleh manfaat sangat besar dengan membaca buku ini.

Bab pertama dan kedua menjadi penting, tidak boleh dilewatkan. Bila melihat strukturnya kita akan sadar bahwa penulis memang bermaksud menyampaikan pendapatnya seakademis mungkin. Dua bab awal itu lah kuncinya. Saya mengandaikan sebuah bab pendahuluan dan tinjauan teoritis yang sering kita temui dalam makalah akhir sarjana.

Roosa beranggapan, sejauh bukti akademis yang dapat dijadikan pijakan, peristiwa dinihari tanggal 1 Oktober 1965 hanya layak disebut dengan G30S. Embel-embel "PKI" dibelakangnya masih layak diperdebatkan. Itu pendapatnya, sekaligus kesadarannya ia melawan arus resmi yang dimiliki pemerintah Indonesia. Kesadaran yang diiringi ketakutan bukunya dibredel karena ke-nyeleneh-annya itu.

Salah satu peryataannya yang diajukan pada bab 1 adalah apakah itu G30S dan mengapa ia menjadi sebuah momen penting yang sesudahnya menimbulkan pembunuhan massal. Peristiwa yang kontroversial sekaligus menarik untuk dianalisa. Roosa bertanya, mengapa peristiwa dinihari itu, yang memakan korban belasan jiwa, berbuntut pada ribuan kematian kelompok orang yang dinilai memiliki afiliasi dan keterkaitan dengan PKI. Roosa menolak pendapat sarjana lainnya (Geertz salah satunya. Kalau tidak salah Geerzt juga sedang menulis buku ini) yang menilai itu adalah bagian dari budaya amuk dari bangsa Indonesia. Ia memaparkan buktinya, dan menegaskan konflik tersebut tidak murni konflik horizontal yang didorong oleh budaya amuk, tetapi juga dikarenakan adanya keterlibatan unsur negara (tentara). Meski saya pribadi menimbang ia juga kurang berimbang menggambarkan ketegangan yang terjadi di tingkat masyarakat, sehingga ia tidak sepenuhnya membantah kemungkinan peristiwa itu bisa disebut sebagai konflik horizontal, saya tetap memandang perlu untuk memperhatikan pendapat Roosa mengenai hal itu. Bab pertama menjadi sebuah nyawa, apa dan kenapa, serta dengan apa buku ini ditulis sebagai sebuah pendapat baru.

Bab kedua. Bab ini tinjauan teoritis. Ia mengemukakan sejumlah "teori" atau skenario peristiwa G30S. Mulai dari tuduhan dalang kepada beberapa orang berbeda hingga ia mengajukan pendapatnya sendiri. Di sini Roosa menemukan research gap untuk sebuah pendapat/thesis baru. Pendapatnya cenderung pada G30S adalah sebuah kudeta yang gagal. Dugaan ini merupakan pijakan yang didasarkan pada dua sumber sejarah yang disebutnya sebagai Dokumen Soepardjo dan Wawancara dengan "Hasan" (narasumber anonim).

Penulis sedemikian hati-hati untuk memilah bukti dan interpretasi. Bermain di antara bukti dan interpretasi lama yang telah dianggap diterima dengan menyodorkan bukti barunya. Dia tidak sepenuhnya menolak cerita umum yang didengar, namun interpretasi bisa menjadi suatu yang menggelitik. Toh seperti yang diajukannya, ia menganggap peristiwa G30S adalah sebuah pretext untuk peristiwa berdarah

Ilmu sejarah itu seperti detektif juga adanya. Di buku ini, John Roosa juga menguraikan analisa rentetan peristiwa yang di mata saya mirip dengan teknik causal mechanism yang bisa didapat dari uraian Bennet dan Goerge.
Pesan Sekarang